Header Ads

diskon harga flash sale

Bencana Banjir di Jakarta

Korban Banjir Terakhir di UOB Plaza Ditemukan 

jakarta kebanjiran

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh korban banjir yang terjebak di basement UOB Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, ditemukan. Korban terakhir, Herdian Eko (bukan Herdianto), 27 tahun, warga Benteng Wardas Utara RT. 4 RW 11, Pasar Manggis, Setia Budi, Jakarta Selatan, ditemukan dalam kondisi telah meninggal.

Keluarga Korban, Medi Rustam, yang mengikuti proses evakuasi para korban UOB Plaza sejak Kamis lalu, mengatakan, Herdian ditemukan oleh tim Petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI dan Marinir Angkatan Laut pada pukul 15.00 WIB.

Korban yang merupakan petugas cleaning service PT Anyer Indah tersebut ditemukan di basement lantai tiga dalam kondisi mengambang. "Kami bersyukur karena jasad korban telah ditemukan. Korban adalah anak yatim. Saat ini jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," kata dia.

Dengan ditemukannya Herdian, proses evakuasi telah selesai. Sebelumnya, Abdul Haris Agus, Tito, dan Tri, lebih dulu ditemukan. Dalam peristiwa ini, dua korban meninggal dan dua lainnya selamat.

Pengelola Gedung Thamrin Nine, Bangga Irwan Jaya, mengatakan, kendati seluruh korban berhasil ditemukan, tim penyelamat masih tetap bersiaga di gedung ini. Sebab, genangan air yang berada di lantai satu, dua, dan tiga, masih ada. "Kami yakin kalau korban lain sudah tidak ada lagi. Tim ini masih kami butuhkan karena air masih ada," ucapnya.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/19/083455589/Korban-Banjir-Terakhir-di-UOB-Plaza-Ditemukan

Dua Pintu Air Jembatan Merah Dibuka 

jakarta dilanda banjir
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator penjaga mesin pompa Kartini, Heri Hermawan, mengatakan dua pintu air Jembatan Merah telah dibuka. Pintu air dibuka mengingat kondisi air di Kali Ciliwung Lama relatif menurun. "Cuma dua pintu dari empat yang dibuka," kata Heri saat ditemui di Jalan Gunung Sahari, Sabtu, 19 Januari 2013.

Heri menjelaskan, petugas yang menjaga pintu air kerap merasa serba salah bila membuka atau menutup pintu air Jembatan Merah, seperti beberapa hari belakangan ini. Bila semua pintu air di tutup, wilayah Istana Negara dan sekitarnya berpotensi banjir.

Namun, bila dibuka, perumahan warga dan jalan yang berada tak jauh dari bantaran Kali Ciliwung Lama pun ikut banjir. "Kondisi airnya kemarin memang sudah tinggi," ucap Heri. Sehingga meski dibuka atau ditutup, banjir tetap akan menggenangi pemukiman.

Heri berharap warga dapat memahami kondisi banjir saat ini, mengingat air limpahan dari Bogor cukup banyak. "Kalau hujan biasa Jakarta enggak akan terlalu banjir," dia menambahkan.

Sebelumnya, sejumlah pengusaha ruko Grand Butik Center di Mangga Dua, mengeluhkan kondisi banjir yang belum juga surut. Johnny Kalwani, ketua koperasi para pengusaha ruko Grand Butik Center menuturkan, sebelumnya air belum pernah terlalu lama merendam kawasan Mangga Dua.

Dari pengamatan Tempo, air masih tergenang di ruas Jalan Gunung Sahari, tepatnya di depan Mangga Dua Square. Air setinggi 20 sentimeter merendam jalan sekitar 200 meter. Kendaraan yang melaju dari arah Ancol menuju Gunung Sahari lebih memilih melawan arus atau melintas melalui lajur kanan.

ADITYA BUDIMAN (http://www.tempo.co/read/news/2013/01/19/064455579/Dua-Pintu-Air-Jembatan-Merah-Dibuka)